PENULISAN KARYA ILMIAH

PENULISAN KARYA ILMIAH

PENGOLAHAN PEMBUATAN GANDOS KHAS SEMARANG


Maria Ristina

ristinamaria2@gmail.com

 

ABSTRAK

Gandos adalah jajanan khas yang dapat ditemukan di Jawa. Gandos adalah kue tradisional asal Jawa Tengah, khususnya Semarang. Gandos merupakan salah satu jajanan yang populer di kisaran tahun 80.Gandos (gandhos) adalah penganan yang dibuat dari tepung beras, kelapa, dan garam, kemudian digoreng. Kue Gandos adalah kue tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari tepung beras dan kelapa parut. Cita rasanya gurih dan aromanya wangi. Uniknya, sebagian tepung beras dimasak terlebih dahulu hingga seperti bubur, lalu dicampur dengan sisa bahan. Gandos cenderung memiliki rasa yang manis, tetapi bisa lebih manis jika ditambahkan gula pasir di atasnya. Gandos merupakan makanan tradisional khas Jawa. Gandos memiliki sejarah. Proses gandos ini memiliki pembuatan yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan yang lebih banyak untuk mendukung proses pembelajaran pembuatan gandos. Kualitatif yaitu bersifat lebih mendalam hingga menghasilkan data yang tidak dapat diperoleh melalui prosedur statistik. Kuantitatif adalah metode penelitian menggunakan angka dan statistik dalam pengumpulan serta analisis data yang dapat diukur.

Melalui metode penelitian kualitatif dapat mengumpulkan data melalui kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat, wawancara dengan pembuat gandos tradisional, tanya jawab kepada juru masak dan mengamati secara langsung pada proses pembuatan Gandos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa memiliki pengaruh yang penting dalam proses pembuatan Gandos. Proses pembuatan ini termasuk penggunaan bahan-bahan lokal dan teknik memasak yang tradisional. Penelitian ini memberikan sudut pandang baru tentang sejarah, proses pembuatan gandos.

Kata kunci : Gandos, sejarah, pengolahan, pembuatan

ABSTRAK

 Gandos merupakan jajanan khas yang bisa ditemukan di Pulau Jawa. Gandos merupakan kue tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, khususnya Semarang. Gandos merupakan jajanan yang populer sekitar tahun 80an. Gandos (gandhos) adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung beras, kelapa, dan garam, kemudian digoreng. Kue Gandos merupakan kue tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari tepung beras dan kelapa parut. Rasanya enak dan aromanya harum. Uniknya, sebagian tepung berasnya dimasak terlebih dahulu hingga menjadi seperti bubur, lalu dicampur dengan bahan lainnya. Gandos cenderung memiliki rasa yang manis, namun bisa menjadi lebih manis jika ditambahkan gula pasir di atasnya. Gandos adalah makanan tradisional Jawa. Gandos punya sejarah. Proses gandos ini mempunyai proses pembuatan yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan guna menunjang proses pembelajaran pembuatan gandos. Kualitatif lebih bersifat investigatif dan menghasilkan data yang tidak dapat diperoleh melalui prosedur statistik. Kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka-angka dan statistik dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat diukur.

Through qualitative research methods, data can be collected through activities related to library data collection methods, reading, taking notes, interviews with traditional gandos makers, questions and answers with cooks and observing directly the process of making Gandos. The results of this research indicate that the Javanese people have an important influence in the process of making Gandos. This manufacturing process includes the use of local ingredients and traditional cooking techniques. This research provides a new perspective on the history and process of making gandos.

Key words: Gandos, history, processing, manufacture

 

PENDAHULUAN

Salah satu jajanan khas Kota Semarang yang sudah langka adalah kue gandos. Kue ini memiliki citarasa yang sangat gurih karena salah satu bahan utamanya adalah kelapa parut. Dari segi bentuk,  kue ini mirip dengan kue pukis. Bagian dalam kue berwarna putih, sedangkan pada permukaan kulitnya berwarna cokelat. Rasa gandos cukup gurih dan nikmat yang memberikan nuansa nostalgia pada cita rasa kue tradisional. Memiliki rasa yang gurih, kue ini terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa. Kemudian adonan gandos dicetak berbentuk setengah lingkaran dan dipanggang.

Bahan-bahan untuk membuat kue gandos ini diantaranya ada tepung beras, tepung terigu, kelapa yang sudah diparut, santan hangat dan garam secukupnya. Rasa asli dari kue gandos adalah asin yang berasal dari garam dan kelapa parut, tapi nantinya saat memakan gandos bisa ditambahkan taburan gula untuk menciptakan rasa manis.

Di era milenial sekarang, kue gandos tak hanya sekedar ditaburi gula saja, tapi sudah banyak macam variannya, mulai dari cokelat, keju, green tea, caramel, pizza, barbeque, sapi panggang dan lain lain. Kue gandos sendiri ada yang menyebutnya kue rangin ataupun kue pancong. Orang Surabaya menamakannya Rangin, orang Jakarta mengistilahkan kue Pancong, orang Bandung menyebutnya Bandros, orang Bojonegoro mengatakan Tratak jaran dan orang Bali memberi nama Daluman. Namun nama-nama kue yang hampir sama tersebut memiliki cita rasa yang berbeda pada setiap daerahnya.

Berbeda dengan gandos yang populer menjadi nama penganan kue enak dan populer bagi masyarakat Blitar, Semarang dan sekitarnya. Padahal sesungguhnya kue gandos ini memiliki banyak nama lain. Orang Surabaya menyebutnya kue rangin, orang Jakarta kue pancong, orang Bandung menyebutnya bandros, orang Bojonegoro mengatakan tratak jaran dan orang Bali memberi nama daluman.

Kue pancong (dalam bahasa Indonesia dan Betawi), kue pancung (dalam bahasa Melayu Sumatra), bandros (dalam bahasa Sunda), gandos (dalam bahasa Jawa), atau buroncong (dalam bahasa Makassar) adalah kue atau makanan ringan tradisional Indonesia yang terbuat dari tepung beras dan kelapa. Gandos merupakan penganan tradisional khas Jawa yang populer di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Gandos berasal dari Semarang, Jawa Tengah.

Kue gandos adalah sejenis jajanan yang terbuat dari campuran kelapa muda serut atau parut. Kue gandos adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dan kelapa, rasanya yang gurih dan lembut. Orang Blitar menyebutnya gandos, orang Surabaya menamakanya rangin, orang Jakarta mengistilahkan kue pancong, orang Bandung menyebutnya bandros, orang Bojonegoro mengatakan tratak jaran, dan orang Bali memberi nama daluman.

Gandos adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa ditambah garam secukupnya. Gandos ini dibuat di dalam cetakan loyang dengan api yang super panas di bawahnya. Pengaruh garam pada gandos membuat dominasi rasa gurih pada jajanan tradisional ini. Bagi penyuka rasa manis, biasanya cukup meminta sedikit taburan gula tebu di permukaan atasnya.

Sekilas, bentuk dari kue pancong, kue rangi, bandros, dan gandos ini memang terlihat sama. Tapi sebenarnya berbeda, karena cetakan yang digunakan pun berbeda. Untuk membuat kue pancong, kue bandros, dan kue gandos biasanya menggunakan cetakan yang sama, yaitu cetakan kue pukis. Sedangkan kue rangi cetakannya jauh lebih kecil dan pendek (tidak cekung dalam) dibanding 3 kue lainnya.

Perbedaan dari kue pancong, kue rangi, bandros, dan gandos adalah memiliki cara penyajian yang berbeda. Kue pancong dan kue gandos biasanya disajikan polos begitu saja, karena memang rasanya sudah sangat enak. Untuk kue rangi, biasanya disajikan dengan tambahan topping saus gula merah yang berbentuk jel. Sementara itu, kue bandros disajikan dengan taburan gula pasir. Di Semarang sendiri, penjual kue gandos bisa dihitung jari.

Salah satunya bernama Sujud yang berdagang kue gandos dengan memikul gerobak di area Jl. Lamongan Raya, Sampangan. Sekali mengolah, Sujud bisa membuat 20 kue gandos. Jumlah kue yang dibuat itu berdasarkan jumlah cetakan dan Sujud biasanya mengisi semua cetakan dengan adonan kue gandos saat memasaknya. Sujud sendiri sudah berjualan sudah 15 tahun lebih, dia menjual kue gandos seharga Rp6.00 per biji. Sujud mengaku bahwa saat ini keberadaan kue gandos ini jarang ditemui karena keberadaan makanan modern yang merajalela di kalangan kaum milenial sekarang. Bahkan peminatnya sendiri juga sudah berkurang.

Ayosemarang.com pun mencoba mencari keberadaan kue berbahan dasar tepung beras dan santan itu. Dalam pencarian pun, butuh waktu yang cukup lama mencari pedagang kue Gandos yang masih mempertahankan cara menjual jajanan menggunakan gerobak pikul. Akhirnya, ayosemarang.com berhasil bertemu Sujud, salah satu pedagang kue Gandos yang masih memikul gerobaknya di bilangan jalan Lamongan Raya, berdekatan dengan Taman Menoreh I, Sampangan, Kota Semarang. Saat ditemui, Sujud sedang bersiap menuangkan adonan kuenya ke dalam loyang cetakan gandos yang sudah cukup panas.

Cetakan tersebut seperti cetakan kue pukis, namun memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil. Satu per satu cetakan pun diisinya dengan adonan kue gandos hingga seluruh cetakan yang berjumlah 20 cetakan tersebut penuh dengan adonan. Usai penuh, adonan pun ditutup supaya cepat matang. “Saya sudah berjualan selama 15 tahun mas. Ndak berubah dari dulu, tetap mikul gerobak kayak ini,” ujar Pria yang menjajakan kue Gandos sambil menggunakan caping tersebut. Sujud mengaku, selama 15 tahun menjajakan kue Gandos, keberadaan kue tersebut memang saat ini jarang ditemui mengingat saat ini sudah banyak aneka jajanan modern yang terus berkembang. Sehingga minat terhadap kue gandos sedikit berkurang.

Metode Penelitian

Karya ilmiah gandos ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka. Karena menggunakan kajian yang ada di buku, jurnal, dan di artikel-artikel lainnya. Gandhos termasuk dalam bahasa dan istilah jawa. Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Gandhos adalah kata bahasa Jawa yang terdiri dari 7 huruf dan berawal dengan huruf g. Berikut ini adalah arti dari gandhos dalam bahasa Indonesia.

Penelitian ini berisi proses pembuatan kue gandos menggunakan kelapa parut rebus, kelapa parut kukus, dan tepung kelapa. Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan kue gandos antara lain yaitu tepung terigu, kelapa parut, tepung kelapa, gula jawa, garam, dan air. Tahapan proses pembuatan kue gandos dimulai dari penyiapan bahan baku, penimbangan bahan, perebusan dan pengukusan kelapa, pendinginan kelapa, pemarutan kelapa, pencampuran adonan agar tercampur rata,  pencetakan adonan, pemanggangan, pendinginan, dan pengemasan produk.

 

HASIL PEMBAHASAN

Kue Gandos merupakan salah satu makanan tradisional di Semarang. Selain tradisional, kue yang memiliki cita rasa gurih. Kue gandos ini memiliki citarasa yang sangat gurih karena salah satu bahan utamanya adalah kelapa parut. Dari segi bentuk, kue ini mirip dengan kue pukis. Gandos sendiri terbuat dari adonan tepung beras dicampur vanili dan santan kelapa ditambah garam serta gula secukupnya. Akan tetapi pengaruh garam membuat dominasi rasa gurih jajanan tradisional ini menjadi rasa khas yang diminati sebagian masyarakat.

Bentuknya melengkung dengan ketebalan sekitar 2 cm. Bagian di dalam kue berwarna putih. Sedangkan pada permukaan kulitnya berrona warna coklat. Rasa Gandos cukup gurih dan nikmat yang memberikan nuansa nostalgia pada cita rasa kue tradisional. Kue Gandos terbuat dari adonan tepung beras dicampur santan kelapa ditambah garam secukupnya. Gandos dibuat di dalam cetakan loyang dengan api di bawahnya. Gandos terbuat dari adonan tepung beras dicampur santan kelapa ditambah garam secukupnya. Gandos dibuat di dalam cetakan loyang dengan api di bawahnya.

Pengaruh garam membuat dominasi rasa gurih jajanan tradisional ini. Pengaruh garam membuat dominasi rasa gurih jajanan tradisional ini. Bagi penyuka rasa manis biasanya cukup meminta sedikit taburan gula tebu di permukaanya Gandos berasal dari Jawa Tengah memiliki bentuk seperti Kue Pancong tapi dengan karakteristik yang berbeda. Bahan-bahan utamanya terdiri dari tepung beras, garam, gula pasir, kelapa parut, telur ayam, dan santan. Uniknya, sebagian tepung beras dimasak terlebih dahulu hingga seperti bubur, kemudian dicampur dengan sisa bahan. Gandos cenderung memiliki rasa yang manis, tetapi bisa lebih manis jika ditambahkan gula pasir di atasnya.

Proses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan, yaitu tepung beras, tepung terigu, garam, kelapa parut, dan sedikit santan. Kemudian aduk dengan tangan sampai pulen. Setelah pulen, masukan kembali sedikit santan dan aduk hingga sedikit menggumpal dan masukan sisa santan keseluruhan, aduk hingga menjadi adonan cair. Setelah itu, adonan didiamkan dulu selama 15 menit. Setelah didiamkan, masukan dalam cetakan kue yang sudah dilumeri mentega. Setelah itu masukan adonan ke masing cetakan diatas kompor panas. Tutup cetakan dan tunggu hingga adonan menjadi berlubang-lubang. Pastikan juga api yang digunakan adalah api sedang. Saat adonan sudah berlubang-lubang, kecilkan api dan kemudian taburkan gula diatas adonan sehingga ada rasa manis dan gurih. Tutup kembali dan tunggu hingga benar-benar matang. Setelah kue berwarna kecokelat-cokelatan, angkat dari cetakan.

KESIMPULAN

Gandos adalah kue tradisional asal Jawa Tengah, khususnya di Semarang. Kue gandos adalah kue tradisional. Kue gandos yang terbuat dari tepung beras, garam dan kelapa parut yang kemudian digoreng dan ditambahkan gula pasir diatasnya agar memiliki rasa yang manis. Kue ini terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa. Kemudian adonan gandos dicetak berbentuk setengah lingkaran dan dipanggang. Cita rasanya yang gurih.

Bagian dalam kue gandos ini berwarna putih sedangkan pada permukaan kulit gandos berwarna cokelat. Cita rasa kue tradisional. Kue gandos sendiri ada yang menyebutnya kue rangin ataupun kue pancong. Orang Surabaya menamakannya Rangin, orang Jakarta mengistilahkan kue Pancong, orang Bandung menyebutnya Bandros, orang Bojonegoro mengatakan Tratak jaran dan orang Bali memberi nama Daluman.

Karya ilmiah gandos ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka. Karena menggunakan kajian yang ada di buku, jurnal, dan di artikel-artikel lainnya. Gandhos termasuk dalam bahasa dan istilah jawa. Gandhos adalah kata bahasa Jawa yang terdiri dari 7 huruf dan berawal dengan huruf g. Berikut ini adalah arti dari gandhos dalam bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1.     Oleh: Agusyoga Redaksi: Agoes Yoega

28 Februari 2023 – 08:22

Surakarta https://www.rri.co.id/umkm/175220/gandos-makanan-legendaris-khas-jawa

2.     Athanasia Ryan 08/2015 https://www.kulinerwisata.com/2015/08/gandos-jajan-pasar-menggoda-selera.html?m=1

3.     Yesaya Wisnu, Alvari Kunto Prabowo 

Kamis, 13 Mei 2021 – 09:00 WIB https://jateng.solopos.com/kue-gandos-masih-bertahan-di-antara-penganan-milenial-1124773

4.     Herdiana Prasetyaningrum-Kulinear.ID

Rabu, 26 Mei 2021 | 09:00 WIB https://kulinear.hops.id/traktir/pr-3032156228/kue-gandos-kue-pancong-atau-kue-rangin-kue-tradisional-sejuta-umat

 


Komentar

Postingan Populer